Makna Merdeka menurut islam

 Bismilahirrohmanirrohiim, Assalamu’alaikum Wr Wb. Alhamdulillahiladi arsala rosulahu bil huda wa dinilhaq, liyudhorohu aladinni qulli wakaffa billahi shahida, Ashadu ala ilahailallah waashadu’anna muhammadarrosululloh.
Segala puji milik Allah yang telah memberi kita nikmat Iman dan Islam sehingga kita beristiqomah di jalanNya untuk bersama-sama menegakkan dienullah.

Merdeka berarti bebas dari penjajahan, bebas dari tahanan, bebas dari kekuasaan, bebas dari intimidasi, bebas dari tekanan, dari nilai dan budaya yang mengungkung diri kita.
Setiap manusia yang terlahir ke dunia semuanya adalah mahluk yang merdeka, para bayi yang terlahir ke dunia mereka hanya terikat oleh ikatan yang Allah ridhoi (kondisi fitrah) dalam QS. Al A’raaf : 172,
bahwa Allah sudah mengambil perjanjian perikatan dengan manusia ketika dalam sulbi ibunya bahwa manusia hanya mau terikat dengan Allah,
mengakui keberadaan Allah dan siap melaksanakan semua perintah dan larangan Allah tidak lainnya.
Dalam konteks ini semua manusia dalam keadaan fitrah, suci, bersih dari perikatan dan penajjahan apapun, namun setelah dewasa ketika mulai baligh ada manusia yang kembali fitrah dan ada juga manusia yang tidak fitrah, ia mengambil tandingan selain Allah. Ia mengikatkan diri dengan segala sesuatu selain Allah.

Sedangkan manusia tidak merdeka adalah manusia yang hidupnya dikendalikan oleh dhon, akalnya sendiri, oleh dogma, oleh hawa nafsunya, ilmu, harta dan dien selain Islam.
Karena Islam adalah dien yang membebaskan manusia dari kungkungan hawahu, dan dhon dll.
Kemerdekaan yang abadi adalah manakala kita melepaskan semua ikatan dari apapun kecuali hanya dengan Allah.

Dalam QS. Al Balad ayat 10-13 disebutkan bahwa Allah menunjukkan dua jalan ada benar dan salah, jalan yg benar merupakan jalan yang mendaki lg sukar, jalan yg mendaki lg sukar salah satunya adalah memerdekakan budak dari perbudakan.
Perbudakan disini dalam tafsir fizhilal quran, adalah membebaskan budak dari belenggu, ikatan selain Allah . Sehingga hidup kita hanya menjadi hamba, budak Allah dimana pengabdian berupa aktifitas, loyalitas semuanya hanya untuk dan karena Allah semata, Bukan menjadi budaknya hawa nafsu, budak harta, budak dogma, doktrin yang selain dari Allah karena sesungguhnya jika seseorang sudah mengikatkan diri dengan segala sesuatu selain Allah maka ia tidak lagi memiliki jiwa yang merdeka, tapi jiwa terpenjara, hina tidak bebas, karena telah menjadikan dirinya budaknya syetan laknatullah.

Dulu pada tgl 17 agustur 45, bangsa indonesia menyatakan diri menjadi bangsa yang merdeka dari penjajahan namun 60 tahun berikutnya sekarang perekonomian kita dikuasai bangsa lain, kebijakan kita pun masih saja diintervensi bangsa lain apa bedanya sekarang dan beberapa tahun yg lampau, kalo dulu lepas dari penjajahan fisik tapi sekarang kita terjebak dengan penjajahan bentuk lainnya.Pemikiran, gaya hidup, berbusana bahkan tata cara beribadah mahdoh pun terjadi pendangkalan, pengikisan dan pergeseran, kadang2 kita tdk menyadarinya.
syetan akan mengganggu kita dari depan belakang atas dan bawah maka waspadalah banyak hal yang kelihatannya benar tapi sebenarnya tdk demikian adanya, untuk itu kita perlu kebersamaan agar terjadi tausyiah, saling mengingatkan satu dengan yg lainnya demi tegaknya kalimatulloh.

Thankyou for walking at our blog

No comments:

Post a Comment